Testimoni waralaba

Saat ini saya memiliki seorang siswa yang mulai belajar matematika pada usia empat tahun tanpa tahu cara menulis atau berhitung lebih dari 10. Dalam waktu dua tahun, ia mulai mempelajari materi yang biasanya lima tahun lebih tua dari usianya. Bagi saya, sungguh luar biasa bagaimana Kumon dapat memenuhi kebutuhan setiap anak.

Murid-murid saya senang mengerjakan lembar kerja meskipun sulit. Itu membuat saya menyadari pentingnya memberi anak kesempatan untuk belajar sendiri. Saat mereka dapat bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri, saat itulah Kumon akan menjadi paling efektif.

Anak-anak belajar pada level yang tepat jika mereka berlatih sesuai dengan kemampuannya. Sebagai seorang Instruktur, saya mencoba menggali potensi siswa dengan mengamati sikap siswa dalam belajar di kelas, melakukan pengamatan saat siswa mengerjakan lembar kerja ditambah informasi yang diperoleh saat berkomunikasi dengan orang tua. Dengan mengamati sikap belajar siswa di kelas, saya dapat melihat antusiasme, konsentrasi, kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi masalah baru. Ketika saya melihat siswa mengerjakan tugas kelas, saya mengetahui kemampuan yang telah terbentuk seperti ketangkasan kerja, kemampuan konsentrasi dan lain sebagainya. Anak-anak yang belajar pada level yang tepat akan belajar dengan senang, antusias, bersemangat, dan termotivasi untuk maju bahkan ke level yang jauh lebih tinggi dari level kelas.

Saya sering mendapat pertanyaan dari orang tua seperti, "Apakah anak saya akan dibiarkan mengerjakan lembar kerjanya sendiri?", "Mengapa Anda tidak mengajari mereka agar mereka dapat memahami soal dengan lebih cepat?", "Bagaimana anak saya dapat memahami materi tanpa diajari?" Saya memberi tahu mereka bahwa anak-anak akan dapat menguasai materi lebih cepat dengan berpikir sendiri tanpa diajari. Belajar mandiri akan mengembangkan kemampuan berpikir logis yang kuat dan memotivasi anak-anak untuk belajar melalui contoh dan soal pengantar dalam lembar kerja, sehingga mereka dapat belajar melampaui tingkat kelas sekolah mereka. Oleh karena itu, belajar mandiri merupakan keterampilan penting bagi anak-anak karena akan mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Untuk mengembangkan kemampuan belajar mandiri mereka, saya memastikan bahwa siswa mengadopsi sikap yang tepat sejak awal pendaftaran, membuat mereka mengikuti alur belajar, dan belajar dengan lembar kerja dengan benar. Kemudian, saya melatih mereka untuk mencoba memecahkan konsep baru sendiri dan membuat mereka merasakan rasa pencapaian. Pada saat yang sama, saya memuji anak-anak agar mereka lebih percaya diri untuk belajar sendiri.

Menurut saya, pengulangan merupakan salah satu dari sekian banyak keistimewaan Metode Kumon yang paling istimewa. Karena setiap anak itu unik, maka program belajarnya pun dibuat sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Pemberian pengulangan yang ‘tepat’ berdasarkan kemampuan masing-masing anak akan memberikan manfaat bagi siswa, karena isi lembar kerja saling berkaitan satu sama lain. Penting untuk menetapkan program belajar dengan cermat, agar anak tetap termotivasi untuk belajar sendiri. Untuk memberikan pengulangan yang ‘tepat’, Instruktur perlu mempertimbangkan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi belajar siswa di pusat, serta karakter orang tua. Melalui Pertemuan Orang Tua (PM), saya bisa mendapatkan informasi mengenai karakter orang tua dan kondisi belajar siswa di rumah. Selain itu, Pertemuan Orang Tua merupakan kesempatan untuk berbagi kepada orang tua tentang pentingnya pengulangan.

Melihat siswa Kumon Maths Completer pertama saya bertahan melalui level akhir yang menantang sendirian membuat saya menyadari betapa hebatnya aspek belajar mandiri di Kumon. Ia sekarang menjadi dokter spesialis yang bekerja di berbagai rumah sakit di Australia, dan ia juga telah menginspirasi saya untuk menjadi instruktur yang lebih baik.