Category : News

Apa yang membuat Metode Kumon unik dan berbeda?

annes

Anak-anak mulai dari usia tiga tahun sudah dapat mengikuti program belajar dengan Metode Kumon. Metode ini dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak, yang memungkinkan anak maju selangkah demi selangkah untuk mencapai target. Dengan pengalaman belajar dengan Metode Kumon anak akan menjadi mandiri, tekun dan percaya diri.

les bahasa inggris anak

Berikut cara Metode belajar Kumon membantu kemampuan dasar :

1. Mengembangkan Kemampuan Motorik

Keterampilan anak dalam kemampuan motorik atau pengendalian tangannya menjadi awal tumbuh kembangnya kemandirian, seperti kemampuan menulis yang baik. Sebelum anak usia dini mampu menulis huruf dan angka, anak perlu memiliki pegangan pensil yang kuat dan tingkat keterampilan memegang pensil yang tepat. Kumon memahami pentingnya kemampuan motorik yang dapat menggali potensi anak, dan Program Keterampilan memegang pensil dirancang khusus untuk mengembangkan kemampuan menulis anak. Latihan dapat mengembangkan kemampuan anak secara bertahap mulai dari mewarnai gambar dengan pensil krayon hingga menarik garis sederhana dan kompleks yang membutuhkan konsentrasi.

2. Menanamkan Kemampuan dan Keterampilan Akademik

Di Kumon, anak belajar konsep membaca dan matematika. Berdasarkan pada kemampuannya masing-masing, siswa usia dini yang belajar matematika di Kumon akan belajar berhitung, membaca, menebalkan dan menulis angka. Sedangkan anak yang belajar bahasa Inggris di Kumon akan belajar mengucapkan kata, frasa, dan kalimat singkat, serta menebalkan dan menulis huruf alfabet.

3. Menumbuhkan Sikap Belajar yang Baik

Pada dasarnya, anak-anak senang belajar dan lembar kerja Kumon disusun semenarik mungkin agar anak tetap belajar dan semangat. Peran Pembimbing Kumon dan asisten, serta orang tua siswa Kumon dapat membantu mendukung minat belajar anak dengan memberikan pujian dan apresiasi atas sekecil apapun pencapaian anak.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Anak mudah bosan belajar? simak kiat ini yuk

annes

Mungkin tak jarang orang tua yang menghadapi anak yang melewati fase “bosan belajar”. Perubahan rutinitas yang biasa terjadi saat liburan sekolah dapat membuat latihan konsisten yang sebelumnya sudah dilakukan akan menjadi tantangan bagi siswa. Saat merencanakan perubahan kegiatan di waktu liburan, penting juga untuk merencanakan kapan anak-anak akan menyelesaikan pekerjaan rumah yang ditugaskan di sekolah dan juga tugas Kumon.

Simak yuk apa yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk membantu anak dalam membangkitkan kembali semangat belajarnya.

1. Jangan mencoba untuk memaksakan anak belajar dalam satu sesi

Agar kemampuan anak berkembang, akan lebih efektif apabila kita menyesuaikan dengan keinginan mereka untuk berkembang, daripada memaksakan keinginan kita sebagai orang dewasa, atau menjejalkan semua hal ke dalam kepala mereka. Memberikan pengajaran memiliki keterbatasan. Tetapi dengan belajar secara mandiri, anak akan bisa berkembang sedemikan jauh tanpa batas. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler meskipun dalam waktu singkat.

2. Rencanakan materi yang sesuai sebelum anak akan belajar

Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Ayah dan Bunda buat bersama anak, pada tahap ini sangat diperlukan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma sebaik anak yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.

3. Belajarlah pada waktu yang sama

Jangan pernah menunda belajar adalah hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar yang telah direncanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau karena tugas yang diberikan sangat sulit untuk dikerjakan. Anak yang berhasil tidak pernah menunda waktunya untuk belajar. Penundaan juga akan menimbulkan kekacauan dan menjadi penyebab nomor satu dari kegagalan.

4. Selalu review catatan anak sebelum mulai mengerjakan soal-soal baru

Hal yang pasti, sebelum Ayah dan Bunda dapat mereview catatan yang anak miliki, maka biasakan anak harus memiliki catatan hasil belajarnya. Pastikan bahwa Ayah dan Bunda bisa selalu membuat catatan yang baik sehingga memudahkan untuk dijadikan bahan review. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan anak tahu bagaimana mengerjakannya dengan benar.

5. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar

Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika anak terganggu saat belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif. Sehingga kegiatan belajar menjadi terasa lebih menyulitkan.

Pernahkah Ayah dan Bunda memperhatikan setiap hal kecil yang dilakukan anak setiap harinya?
Sebenarnya banyak hal menarik yang bisa kita pelajari dari anak, salah satu keistimewaan anak-anak adalah kita bisa mengajari mereka banyak hal dan tanpa disadari mereka pun bisa membuat kita belajar dari mereka. Nah, boleh dicoba nih 5 tips diatas ya. Semoga berhasil Ayah dan Bunda.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Tips Memupuk Sikap Percaya Diri anak dan Pantang Menyerah

annes

Tips memumpuk sikap percaya diri anak sejak dini dan pantang menyerah Bukti lapangan dan keilmuan menunjukkan bahwa tinggi rendahnya prestasi seseorang itu lebih banyak diperankan oleh keahlian mental, seperti semangat pantang menyerah ini, ketimbang keahlian kerja, misalnya penguasaan komputer, atau ilmu-ilmu tehnik lain.

Maka sangat penting untuk menanamkan sikap percaya diri dan pantang menyerah pada diri anak sejak dini. Ini juga merupakan peran penting orang tua untuk membantu anak dalam membentuk karakter ini pada dirinya.

Melihat sifat yang melekat pada orang dewasa, entah itu sifat positif atau negatif, selalu saja ada sifat yang bisa disebut sebagai sifat hasil bawaan dan sifat hasil pengkondisian (pendidikan dan lingkungan). Hampir seluruh sifat bawaan anak bisa dikatakan sebagai sifat hasil pengasuhan orang tua saat waktu masih kecil (Golden Age). Artinya, orang tua yang sejak awal menyadari pentingnya menanamkan semangat pantang menyerah (motif berprestasi), maka akan menjadi sifat bawaan yang akan sulit diubah atau akan muncul secara alami dalam diri anak ketika nanti dewasa.

Percaya diri anak dimulai sejak dini

Kapan hal ini mulai penting ditanamkan? Menanamkan motif yang positif dapat kita lakukan sejak usia balita. Tentunya dengan cara, dengan media, dan dengan bentuk yang bisa diterima oleh anak. Jika anak sudah mulai menangkap apa yang kita ucapkan, maka kita bisa menggunakan cerita, dongeng, atau tayangan yang materinya sudah kita pilih sesuai tujuan. Kalau kita tidak punya waktu menyampaikannya, kita bisa minta bantuan. Hanya, sebesar apapun bantuan orang lain itu, kehadiran kita dalam jiwa anak, tetaplah dibutuhkan, misalnya bercerita saat menjelang tidur. “Orang tua adalah guru terbaik pertama yang dijumpai anak di dunia”.

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk membesarkan anak yang tangguh, percaya diri, dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai situasi:

  1. Jadilah contoh baik yang bisa ditiru oleh anak
  2. Biarkan anak-anak membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut agar lebih teliti di kemudian hari
  3. Puji anak dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat
  4. Ajarkan anak mengelola emosi
  5. Ajak anak untuk belajar cara memecahkan masalah

Ketika anak sudah dibekali dengan menanamkan sikap pantang menyerah, secara otomatis akan terbentuk pula sikap percaya diri pada diri anak. Di Kumon, kami memiliki misi untuk menggali potensi setiap individu siswa semaksimal mungkin. Pembimbing Kumon memberikan bimbingan yang tepat kepada siswa agar mereka dapat mengerjakan soal-soal dengan kemampuan sendiri. Hasilnya, siswa menjadi memahami bahwa mereka akan dapat mengerjakan sesuatu jika mau mencoba, memiliki rasa percaya diri, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan baru dengan kemampuan sendiri.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

“JRL” Membuat Anak Senang Belajar

annes

Apakah itu Just Right Level?

Just Right Level of Study adalah “belajar pada tingkatan yang tepat”.

Orang tua kadang sering bertanya, “bolehkah anak saya cuti nanti pada musim liburan atau apakah seandainya suatu saat anak bosan latihan Kumon, bolehkah diijinkan cuti?

Sebenarnya dengan diberikan latihan yang “Just Right Level” atau “JRL” anak-anak tidak akan merasa bosan mengerjakan latihan Kumon bahkan di musim liburan ataupun sesibuk apapun mereka di sekolah. Justru “JRL” membuat anak ketagihan mengerjakan latihan Kumon.

Ada 3 aspek yang penting dalam Just Right Level:

1. Just Right Level of Understanding atau tingkatan yang tepat pada pemahaman, dimana siswa dapat mengerjakan latihan dengan baik. Latihan dirasakan tidak terlalu mudah sehingga masih mempunyai sedikit tantangan namun juga tidak terlalu sulit.

2. Just Right Level of Work Skills atau tingkatan yang tepat pada ketangkasan kerja, dimana siswa dapat dengan mudah menyelesaikan sejumlah lembar kerja yang diberikan dan tetap berkonsentrasi. Jumlah lembar kerja yang pas bagi siswa membuat siswa dapat mengerjakan latihannya setiap hari tanpa terbebani namun kemajuannya tetap dapat dirasakan.

3. Just Right Level of Study Attitude atau tingkatan yang tepat pada sikap belajar, dimana siswa ingin terus memahami latihannya secara mandiri walaupun kadang siswa menghadapi beberapa kesulitan, karena siswa mengerjakan bagian yang “tepat” baginya dengan kemampuannya sendiri. Inilah yang membuat anak-anak Kumon semakin percaya diri dan terus mengerjakan latihan-latihan selanjutnya dengan kemampuannya sendiri.

Setiap anak memiliki potensi yang tak terbatas, yang tak bisa diukur oleh siapa pun juga. Dengan mengembangkan kemampuan melalui “belajar pada tingkatan yang tepat”, setiap anak bisa menjadi anak yang unggul. Karena itulah, saya mengatakan, “Cobalah! Jika tidak dicoba, Anda tidak akan pernah menemukan potensi yang sebenarnya.”

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Bekali Anak-Anak Kita dengan Pembelajaran Mandiri Kumon

annes

Sejak lahir, anak-anak terus belajar hal-hal baru, melewati pencapaiannya satu demi satu. Ketika bayi belajar mengangkat kepala, kemudian belajar berjalan sampai belajar membaca, menulis, dan berhitung. Semuanya berlalu dengan cepat ketika anak-anak belajar sedikit demi sedikit dan bertumbuh rasa percaya dirinya.

Dengan cara yang sama, siswa Kumon belajar sedikit demi sedikit (small steps) dan menjadi lebih percaya diri. Sebelum mendaftar di Kumon, Pembimbing Kumon memberikan Tes Penempatan untuk mengukur kemampuan anak-anak. Ketika mulai belajar di Kumon, anak-anak mulai dari titik pangkal yang tepat. Dengan demikian, anak memperoleh kepercayaan pada kemampuannya sendiri untuk mengerjakan sesuatu tanpa harus diajarkan. Dengan begitu, anak juga akan menikmati proses belajarnya.

Hal yang membedakan Kumon dengan program lainnya adalah Pembimbing Kumon tidak mengajari dengan cara yang sama di depan kelas. Setiap siswa belajar pada tingkatan yang “tepat” untuk dirinya, dan dengan kecepatannya sendiri. Karena bisa mengatur perjalanan belajar dengan kecepatannya sendiri, siswa mendapatkan pemahaman materi yang lebih baik dan menjadi lebih percaya diri karena bisa belajar dengan kemampuannya sendiri.

Dengan cara belajar seperti itu, mungkin ada yang bertanya, bagaimana anak-anak belajar jika Pembimbing tidak mengajarkan? Siswa belajar dari lembar kerja, yang disusun sehingga mereka dapat belajar mandiri, dengan tingkat kesulitan yang setahap demi setahap meningkat. Terdapat petunjuk dan contoh soal di  awal fokus pembelajaran baru untuk membantu anak-anak kita memahami materi dengan lebih baik, dan untuk menjadi referensi ketika anak-anak mengalami kesulitan. Melalui proses pembelajaran seperti ini, anak-anak tidak hanya memahami konsep materi dengan lebih baik, tetapi juga mengembangkan kemampuan yang bermanfaat seumur hidup yang bisa digunakan selain di kelas Kumon, yaitu kemampuan belajar mandiri.

Ketika siswa belajar pada tingkat yang “tepat” sesuai dengan kemampuannya, mereka akan termotivasi dan senang belajar. Dan mereka bisa mempelajari materi pelajaran atau hal-hal yang disukainya tanpa perlu banyak diajarkan. Mampu belajar mandiri merupakan faktor penting dalam membuat siswa menikmati proses belajar.

Ketika meraih suatu pencapaian baru, baik besar ataupun kecil, siswa akan merasa lebih percaya diri terhadap kemampuan belajar mandirinya. Contoh pencapaian baru itu bisa saja hal-hal seperti masuk ke fokus pembelajaran baru atau level berikutnya, mendapatkan nilai 100 untuk satu set lembar kerja yang dikerjakan dengan baik, mengerjakan lebih banyak lembar kerja, menambah subjek pelajaran atau berhasil menemukan dan memperbaiki sendiri kesalahannya.

Kemampuan belajar mandiri yang dikembangkan di Kumon memberikan anak-anak kita kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan baru dan mempelajari sendiri materi atau materi pelajaran baru. Takeshi Kumon, putra tertua Toru Kumon, pendiri Metode Kumon, dan siswa Kumon pertama, memiliki kemampuan belajar mandiri dan kepercayaan diri untuk belajar bahasa asing.

Kemampuan belajar mandiri akan membekali anak-anak kita untuk menghadapi tantangan di masa depan, bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri, dan membantunya ketika mencoba mencari solusi dari suatu masalah, baik itu dalam kehidupan atau akademis.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus: Bagaimana Kumon Membantu Memperkuat Keterampilan Tulisan Tangan Anak Anda

annes

Saat anak Anda tumbuh dan belajar, Anda akan menyaksikan mereka mencapai banyak perkembangan penting di tahun-tahun awalnya. Salah satu pencapaian penting tersebut adalah pengembangan keterampilan motorik halus. Keterampilan ini khususnya melibatkan fungsi otot kecil yang mengontrol tangan, jari, dan ibu jari. Keterampilan motorik halus akan membantu anak Anda belajar bagaimana melakukan tugas-tugas penting secara mandiri seperti menulis, menggambar, dan mengancingkan pakaian.

 

Mengembangkan keterampilan menulis tangan yang kuat pada usia dini merupakan bagian penting untuk membaca, menulis, dan komunikasi. Para ahli sering menyebut keterampilan motorik halus sebagai faktor kunci lain dari kesiapan masuk TK. Inilah cara Kumon dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak Anda dan memberi mereka kepercayaan diri saat masuk TK.

1. Kembangkan Otot & Keluwesan Tangan

Pernahkah Anda memperhatikan cengkeraman anak Anda pada pensil agak tidak stabil? Kemungkinan besar pensil mereka terlalu panjang untuk tangan mereka. Di Kumon, siswa menggunakan pensil yang lebih pendek yang sesuai dengan ukuran tangan mereka. Dengan pensil yang lebih pendek, siswa memiliki pegangan yang lebih stabil dan tulisan tangan mereka stabil. Pensil yang memiliki ujung lebih keras, sering kali dapat menyebabkan kelelahan tangan pada siswa prasekolah. Siswa didorong untuk menggunakan pensil timah yang lebih lembut 6B atau 4B. Setelah otot-otot kecil yang mengendalikan tangan siswa menguat, mereka akan memiliki kendali lebih baik atas pensil dan mampu menggambar garis yang lebih panjang. Lembar kerja beralih dari bentuk yang relatif lebar dengan garis pendek ke garis yang semakin panjang dan tipis. Ini membantu anak-anak menjadi nyaman dengan menggerakkan tangan mereka ke berbagai sudut dan arah.

2. Baca dan Ikuti Petunjuk Arah

Saat siswa mengembangkan keterampilan pensil yang tepat, mereka diperkenalkan pada keterampilan pra-membaca saat mengikuti arahan. Meskipun siswa tidak diharapkan untuk membaca secara mandiri pada tingkat ini, mereka akan mulai mengembangkan keterampilan asosiasi kata saat menghubungkan petunjuk arah ke ilustrasi warna-warni di lembar kerja.

3. Membangun Stamina

Saat siswa menjadi lebih percaya diri dan mandiri, mereka akan memperkuat staminanya untuk menulis. Siswa segera dapat menyelesaikan sepuluh lembar kerja dengan mudah dan menambah waktu penyelesaian mereka. Setelah menyelesaikan level, siswa dapat menggambar garis yang kuat dan tepat tanpa henti.

4. Tekanan Pensil yang Tepat

Mirip dengan matematika dan lembar kerja membaca, ekspektasi menulis meningkat secara bertahap melalui tingkat Keterampilan Memegang Pensil. Setelah siswa menjadi lebih nyaman dengan pegangan pensilnya, mereka akan mulai melatih tekanan pensil yang tepat. Mereka akan mempelajari jumlah kekuatan tangan yang diperlukan untuk menggambar garis dengan menghubungkan dua objek. Siswa akan mulai berlatih arah menulis dengan menggambar dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Aktivitas di Rumah Saat Liburan Sekolah

annes

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini sangat membatasi mobilitas ke luar rumah. Untuk keamanan dan kesehatan, anak-anak dihimbau untuk belajar, bermain, dan berlibur dilakukan di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona yang variannya makin beragam.

Supaya anak-anak tidak bosan, orang tua harus kreatif menghadirkan aktivitas yang menyenangkan bagi anak, terutama untuk mengisi liburan sekolah kali ini.

Lantas, apa saja sih aktivitas yang menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah:

1. Bermain Scrabble

Scrabble merupakan permainan olah huruf menggunakan papan atau kertas karton yang dicetak kotak-kotak seperti papan permainan ular tangga. Para pemain akan meletakkan beberapa balok huruf pada kotak-kotak dengan posisi tertentu di papan tersebut. Balok-balok huruf tersebut akan membentuk suatu kata, biasanya dalam bahasa Inggris.

Dengan mengajak anak bermain scrabble bukan hanya melatih penguasaan kosa kata bahasa Inggris, tapi juga dapat meningkatkan kekompakkan antar pemainnya, baik Ibu, Ayah, Kakak dan Adik.

2. Membaca Buku

Membaca adalah keterampilan dasar yang dibutuhkan anak-anak untuk menambah ilmu pengetahuan. Banyak manfaat seperti pengembangan kosakata dan pemikiran analitis yang lebih kuat dalam membaca buku.

Anak-anak dapat membaca buku dengan alur cerita yang ringan, carilah buku-buku dongeng atau buku yang bisa membuat anak gembira. Luangkan waktu misalnya 15 menit sehari untuk mengajak anak mau melihat buku dan membacanya sendiri. Atau boleh juga orang tua motivasi dengan memulai membaca dongeng sebelum anak tidur.

3. Mengajak Anak Memasak

Buatlah makanan favorit anak, tanyakan kepada mereka dan minta mereka untuk memberikan ide masakan apa yang ingin dibuat. Libatkan anak untuk membuat masakan tersebut misal mulai dari menyiapkan bahan, mengaduk adonan, menaruh adonan di oven dengan pengawasan tentunya, atau meminta mereka menkreasikan imajinasi dan kreativitas dalam menghias kue.

4. Membuat Kerajinan Tangan

Orang tua juga dapat mengajak anak melakukan aktivitas seni dan kerajinan bersama di rumah. Kegiatan ini bisa mengeksplorasi kreativitas mereka. Aktivitas seni dan kerajinan juga menumbuhkan imajinasi sang anak agar lebih kuat.

Banyak cara untuk melakukannya seperti menggunakan barang-barang yang ada di rumah agar tidak perlu keluar uang tambahan sekaligus memanfaatkan barang-barang bekas, orang tua dapat mencari referensi dari berbagai sumber.

Sebagai contoh dapat membuat mobil-mobilan dari kardus bekas, membuat kapal dari botol bekas atau lainnya. Jangan lupa untuk membantu anak untuk membuat benda-benda ini. Orang tua akan melihat betapa cepatnya anak nanti bisa melakukannya sendiri.

5. Berkebun

Berkebun akan menjadi aktivitas menarik untuk anak apalagi saat liburan sekolah. Anak bisa membantu orang tua untuk menyiram tanaman ataupun memberi pupuk. Orang tua juga bisa menjelaskan berbagai jenis tanaman serta fungsinya pada anak. Hal ini juga akan membangun kecintaan mereka kepada lingkungan.

6. Berpiknik di Rumah

Aktivitas lainnya adalah berpiknik bersama. Hanya dengan karpet atau selimut untuk diletakan di halaman rumah, orang tua bisa melakukan piknik bersama anak-anak. Jangan lupa untuk menyediakan makanan ringan seperti salad segar dan camilan, anda juga bisa mebawa bantal untuk tidur-tiduran santai.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Belajar Angka Untuk Anak Prasekolah

annes

Mengenalkan angka pada anak dapat  dimulai sejak dini, dengan mengajarkan konsep pramatematika sejak dini dapat menstimulasi anak untuk berpikir logis dan sistematis. Tidak harus selalu dengan cara yang membosankan, anak justru akan antusias belajar angka dan jumlah apabila dikenalkan dengan cara yang menyenangkan.

Berikut adalah cara yang dapat orang tua lakukan untuk memperkenalkan angka pada anak dengan menyenangkan:

1. Menghitung Mainan

Manfaatkan mainan kesukaan anak untuk berlatih berhitung. Misalnya, dengan mengajak dia menghitung berapa jumlah mobil berwarna merah atau menghitung jumlah boneka dengan kategori boneka hewan.

2. Menyanyikan Lagu Tentang Angka

Anak-anak sangat menyukai nyanyian, melalui nyanyian anak akan lebih mudah mengenal konsep angka. Ajak anak bernyanyi bersama, sebagai contoh menyanyikan lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu. Lagu tersebut mengenalkan anak tentang bilangan dan urutannya.

3. Bermain Puzzle

Selain berguna merangsang motorik halus, bermain puzzle ternyata cukup efektif dalam mengenalkan kepada balita. Pilih puzzle kayu berbentuk angka dan sebaiknya pilih yang berukuran besar agar mudah digenggam oleh anak. Kemudian ajak anak mencocokkan kepingan puzzle sambil menyebutkan angka yang sedang dipegangnya.

4. Menghubungkan Titik-titik

Minta anak untuk menghubungkan rangkaian titik hingga membentuk sebuah gambar yang tertera pada buku latihan balita. Pilih gambar berbentuk angka, sehingga ia dapat menyebutkan namanya ketika selesai menghubungkan semua titik.

5. Mengenalkan Angka yang Anak Lihat

Proses belajar yang sederhana dapat dilakukan dengan mengenalkan angka atau jumlah benda yang anak lihat. Misalkan, saat berada di jalan, cobalah untuk meminta anak menghitung jumlah kendaraan yang ia lihat.

Ada banyak cara seru lainnya yang bisa orang tua terapkan untuk mengenalkan huruf dan angka kepada balita Anda di rumah. Pilihlah aktivitas yang nyaman dan menyenangkan sehingga anak akan lebih bersemangat untuk belajar.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Menyiapkan Rutinitas Kembali ke Sekolah dengan Efektif

annes

Sangat penting untuk menerapkan rutinitas kembali ke sekolah yang efektif untuk membantu dalam memberikan konsistensi dan produktivitas dalam pengalaman belajar anak Anda. Mau tau caranya? simak 5 cara sederhana berikut:

1. Siapkan Rutinitas Tidur

Rutinitas tidur dapat sangat membantu siswa siap untuk kembali ke rutinitas sekolah dari rumah, karena dapat membantu mereka memiliki pola pikir yang benar untuk sekolah. Anak-anak yang kurang tidur bisa mengalami kesulitan belajar. Anak-anak yang berusia antara enam hingga 13 tahun disarankan untuk tidur selama sembilan hingga 11 jam setiap malam. Saat malam hari, mintalah anak Anda menyiapkan perlengkapan sekolahnya untuk esok hari, menyikat gigi, dan meluangkan waktu untuk membaca sebelum mereka pergi tidur.

2. Siapkan Ruang Belajar Khusus

Dengan lebih banyak waktu dan kesempatan untuk belajar di rumah, penting untuk memastikan anak Anda merasa nyaman dan produktif di area mereka. Siapkan tempat yang diperuntukkan sebagai tempat belajar, pembelajaran online, mengerjakan PR, dan bahkan Lembar Kerja Kumon. Ruang ini harus bebas dari gangguan untuk membantu mempertahankan fokus mereka. Mainan dan televisi harus disingkirkan atau dimatikan. Tips untuk ruang belajar yang produktif antara lain pencahayaan yang baik, terdapat dekorasi motivasi, serta perlengkapan sekolah.

3. Buat Aktivitas Mingguan

Manajemen waktu akan mendorong produktivitas dalam pembelajaran anak Anda. Luangkan waktu selama akhir pekan atau di awal minggu untuk membuat review tentang apa yang dapat mereka capai untuk minggu depan. Pastikan untuk memasukkan tugas pekerjaan rumah, target waktu, Lembar Kerja Kumon untuk diselesaikan, kegiatan ekstrakurikuler, waktu bersama keluarga, dan aktivitas lainnya yang menyenangkan.

4. Membiasakan Rutinitas di Pagi Hari

Apakah anak Anda pergi ke sekolah atau belajar secara virtual, penting untuk menjaga waktu bangun yang konsisten. Dengan bangun pagi dan bersiap seperti biasanya, anak Anda dapat mengikuti rutinitas harian. Komponen kunci lain di pagi hari adalah sarapan. Sarapan yang seimbang dapat menjadi bahan bakar otak bagi anak Anda selama mereka bersekolah. Untuk mengurangi kesibukan di pagi hari, siapkan lebih awal sarapan yang mudah dan bergizi untuk anak.

5. Buat Sistem Penghargaan / Reward

Memiliki sistem penghargaan akan menginspirasi anak Anda untuk menyelesaikan lebih banyak tugas dan menyelesaikan semua tugas mingguan mereka. Yang terpenting, pastikan anak Anda merasa dihargai ketika mereka menerima apresiasi positif untuk pekerjaan yang telah mereka lakukan.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

Ini Saat yang Tepat Untuk Mengembangkan Potensi Anak Prasekolah

annes

Anak prasekolah mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menyerap berbagai macam pembelajaran. Salah satu kemampuan yang penting untuk dikembangkan sejak usia prasekolah adalah kemampuan berkomunikasi dengan bahasa ibu.

Saat masuk SD, anak diharapkan sudah memiliki banyak kosakata untuk mempermudah interaksi dengan lingkungannya. Kita sering menjumpai anak yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi sehingga tidak mampu mengikuti pelajaran sekolah karena kurangnya kemampuan dalam memahami dan mengungkapkan sesuatu.

Kurangnya kemampuan tersebut disebabkan oleh sedikitnya kosakata yang dimiliki anak. Jika anak dapat mengingat banyak kosakata dan pandai menggunakannya, maka anak akan lebih mudah dalam memahami berbagai hal secara mendalam.

Selain itu, anak yang memiliki banyak kosakata mampu menyusun apa yang ia rasakan melalui kata-kata dan mengungkapkan keinginannya, dapat menyampaikan sesuai yang dipikirkannya membuat emosi anak menjadi stabil.

Untuk itu, penting memberikan stimulus pada anak prasekolah agar dapat mengingat banyak kosakata. Memberikan stimulus pada anak prasekolah dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Apa saja stimulus yang tepat diberikan kepada anak usia dini dan prasekolah?

1. Membacakan Cerita
Membacakan cerita pada anak dapat dilakukan sejak mereka lahir. Anak yang banyak dibacakan cerita akan memiliki kosakata yang berlimpah, daya ingat yang berkembang dengan baik, memiliki kekayaan emosi, dan menjadi suka membaca.

2. Memperdengarkan Lagu
Kegiatan ini dapat menjadi lebih menyenangkan jika orang tua bukan hanya memperdengarkan lagu saja, tapi juga menyanyikannya kepada anak. Orang tua pun dapat melihat respon anak saat mendengarkan lagu seperti menggerakkan tangan atau tersenyum.

3. Mengajak Anak Berbicara
Bukan hanya orang tua, anggota lain dalam keluarga perlu mengajak anak berbicara. Dengan membicarakan hal-hal sederhana, anak akan memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak dan bertambah pintar.

Kumon bertujuan untuk membentuk individu yang sehat dan cakap yang dapat menentukan jalan hidupnya sendiri. Di Kumon, kami percaya bahwa hal paling bermanfaat yang dapat kami lakukan bagi anak-anak adalah membekali mereka dengan kemampuan untuk maju ke materi pelajaran SMA dengan belajar secara mandiri sedini mungkin.

Segera hubungi dan daftarkan putra-putri Ayah Bunda ke kelas Kumon terdekat!

1 3 4 5 6 7